GAMBARAN PENAMBAHAN KONSUMSI TELUR AYAM DAN SUSU SAPI TERHADAP ASUPAN KALSIUM DAN SENG PADA SISWA PAUD STUNTING (ANALISA DATA PENELITIAN HAYATI, dkk 2018)

ADESRI AZMI, PO31613411041 (2019) GAMBARAN PENAMBAHAN KONSUMSI TELUR AYAM DAN SUSU SAPI TERHADAP ASUPAN KALSIUM DAN SENG PADA SISWA PAUD STUNTING (ANALISA DATA PENELITIAN HAYATI, dkk 2018). Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Riau.

[img] Text
ADESRI AZMI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://repository.pkr.ac.id/

Abstract

Umur yang paling rawan adalah masa balita, oleh karena pada masa itu anak mudah sakit dan mudah terjadi kurang gizi. Masa balita merupakan dasar pembentukan kepribadian anak sehingga diperlukan perhatian khusus. Masalah gizi sering dikaitkan dengan kekurangan makanan di masyarakat yang dihasilkan oleh pembangunan ekonomi yang rendah, Defisiensi asupan makanan zat gizi mikro maupun makro pada anak usia 1-3 tahun dapat mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan pada anak. Kurangnya asupan zat gizi makro dan zat gizi mikro seperti seng dan kalsium yang tidak sesuai dengan kebutuhan dapat menyebabkan terjadinya stunting. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Perbedaan Konsumsi Sebelum dan Sesudah Intervensi Pemberian Asupan Telur ayam dan Susu sapi Terhadap Siswa Stunting. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif menggunakan data sekunder. Data ini berasal dari hasil Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi oleh Hayati, Arasj, Banjarnahor tahun 2018 yang berjudul ―Pengaruh Konsumsi Susu dan Telur terhadap Kandungan Pyridinium Crosslinks Urin Anak Stunting Usia 46 Tahun‖. Jumlah sampel penelitian ini yaitu 25 orang siswa. Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah anak PAUD yang berusia 4-6 tahun di salah satu PAUD di Sumatera Barat. Hasil penelitian ini menunjukkan rata-rata asupan kalsium sebelum dilakukan intervensi ada sebanyak 19% (6 orang) dari siswa PAUD mengalami kekurangan asupan kalsium dan setelah dilakukan intervensi jumlah asupan kalsium pada siswa PAUD tidak ada mengalami peningkatan. Hanya didapatkan hasil 4% (1 orang) dari siswa PAUD yang mengalami asupan kalsium yang cukup. Asupan seng sebelum dan sesudah intervensi mengalami peningkatan yaitu pada sebelumnya hanya 16% (4 orang) yang termasuk dalam kategori cukup, namun setelah dilakukan intervensi kategori cukup meningkat menjadi 76% (16 orang). Peran tenaga kesehatan agar selalu memberikan informasi dan wawasan untuk menambah pengetahuan ibu tentang gizi seimbang terutama tentang asupan kalsium pada balita.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Stunting, Asupan Kalsium (Ca) dan Zink (Zn)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Depositing User: budi fedriwan poltekkes riau
Date Deposited: 01 Jul 2020 02:26
Last Modified: 01 Jul 2020 02:26
URI: http://repository.pkr.ac.id/id/eprint/164

Actions (login required)

View Item View Item