Hesti Atasasih, HA KANDUNGAN GIZI DAN SENSORI NUGGET DAGING IKAN PATIN DENGAN PENAMBAHAN TEMPE SEBAGAI ALTERNATIVE MAKANAN TAMBAHAN BALITA DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING. KANDUNGAN GIZI DAN SENSORI NUGGET DAGING IKAN PATIN DENGAN PENAMBAHAN TEMPE SEBAGAI ALTERNATIVE MAKANAN TAMBAHAN BALITA DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING.
Text
hesti laporan akhir penelitian 2022 A.docx Download (124kB) |
Abstract
Masa balita merupakan kelompok umur yang rawan gizi dan penyakit. Anak balita dengan kekurangan gizi dapat mengakibatkan terganggunya pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental dan spiritual serta mengakibatkan rendahnya kualitas sumber daya manusia. Prevalensi stunting di Indonesia menempati peringkat kelima terbesar di dunia. Data Riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan prevalensi stunting dalam lingkup nasional sebesar 37,2%, Data yang diperoleh dari Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa angka stunting menurun menjadi 30,8%. Prevalensi stunting di Provinsi Riau pada 2019 berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia adalah 23,7%, angka ini menunjukkan penurunan dari periode 2018 yaitu 27,4%, namun menurut WHO angka prevalensi ini masih menjadi masalah dalam kesehatan masyarakat karena angkanya masih diatas 20%. Angka Stunting di Kota Pekanbaru tahun 2019 adalah 17,8%. Dikota Pekanbaru terdapat 21 Puskesmas, 8 diantaranya memiliki angka stunting diatas 20%, salah satunya adalah Puskesmas Lima Puluh dengan angka stunting 23,3%. Pemenuhan gizi merupakan hak setiap anak, upaya ini ditujukan untuk mempersiapkan generasi akan datang yang sehat, cerdas dan berkualitas serta untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak . Pemenuhan gizi dapat dilakukan dengan cara Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi Balita. Ikan Patin merupakan salah satu komoditas andalan Indonesia dan produksi ikan patin di Riau juga tinggi dibandingkan dengan jenis ikan yang lain. Indonesia merupakan negara produsen tempe terbesar di dunia dan menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Sebanyak 50% dari konsumsi kedelai Indonesia dilakukan dalam bentuk tempe. Protein yang terdapat dalam tempe tergolong mudah dicerna. Nugget adalah salah satu jenis makanan yang bisa dijadikan makanan PMT balita. Nugget yang dibuat dari daging ikan patin dan tambahan tempe diharapkan dapat menjadikan makanan tambahan yang padat gizi dalam upaya pencegahan stunting. Tujuan penelitian adalah mengetahui kandungan gizi dan sensori nugget daging ikan patin dengan penambahan tempe sebagai alternative makanan tambahan balita dalam upaya pencegahan stunting. Tahapan penelitian diawali dengan penyusunan proposal kemudian mengikuti seleksi, setelah proposal diterima akan dilakukan pengurusan perizinan penelitian, persiapan alat dan bahan, instrument penelitian berupa kuesioner, modul pembelajaran tentang stunting dan PMT, serta melakukan pencatatan hasil, monitoring dan evaluasi, selanjunya dilakukan tahapan pelaksanaan, penelitian, yang dilanjutkan dengan pengolahan dan analisis data. Luaran yang dihasilkan berupa Publikasi satu artikel ilmiah dalam jurnal nasional ber ISSN (T+1); dan teknologi tepat guna yang dilindungi oleh HKI (Hak Cipta). Indikator TKT penelitian yang diusulkan adalah penerapan teknologi pangan lokal, dengan kategori indkator TKT kesehatan-vaksin/hayati. Capaian indikator kesehatan-vaksin/hayati meliputi studi literatur ilmiah tentang prinsip dasar teknologi yang dikembangkan sudah ada 100%, survey awal pasar telah dimulai dan di nilai 80% serta potensi aplikasi ilmiah untuk pemecahan masalah telah digambarkan 80%. Nilai indikator TKT lebih dari 80% dan masuk dalam level TKT 1 dengan target level TKT 3. Kata Kunci : Stunting, PMT, nugget daging ikan patin, tempe
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Medicine |
Depositing User: | hesti gizi pkr |
Date Deposited: | 18 Apr 2023 01:00 |
Last Modified: | 18 Apr 2023 01:00 |
URI: | http://repository.pkr.ac.id/id/eprint/3449 |
Actions (login required)
View Item |