PUTRI AMIRAH AYUNI, P031913411030 (2022) GAMBARAN POLA KONSUMSI TEMPE DAN TAHU REMAJA STUNTING DAN NORMAL DI SMPN 1 KAMPAR KECAMATAN KAMPAR KABUPATEN KAMPAR. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Riau.
Text
COVER.pdf Download (27kB) |
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (114kB) |
|
Text
LEMBAR PENGESAHAN .pdf Download (371kB) |
|
Text
KATA PENGANTAR.pdf Download (8kB) |
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (383kB) |
|
Text
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (311kB) | Request a copy |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (160kB) | Request a copy |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (503kB) | Request a copy |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (322kB) | Request a copy |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (170kB) | Request a copy |
|
Text
BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (6kB) | Request a copy |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (133kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Download (556kB) |
Abstract
Survei Riset Kesehatan Dasar Nasional (2018) menunjukkan bahwa sekitar 26% remaja berusia 13-15 tahun mengalami pendek atau stunting. Salah satu faktor penyebab stunting yaitu pola makan yang tidak tepat. Penelitian (Segovia‐Siapco et al., 2013) menunjukkan bahwa asupan kedelai total remaja tidak berhubungan secara signifikan terhadap tinggi badan remaja. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran pola konsumsi tempe dan tahu remaja stunting dan normal. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan uji univariat menggunakan data sekunder penelitian Hayati et al (2021) dengan total sample 138 orang remaja (69 stunting dan 69 normal). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar remaja stunting dan normal mengkonsumsi tahu dan tempe dalam kategori rendah, dengan rata-rata konsumsi tempe dan tahu remaja berstatus gizi stunting penelitian ini lebih besar dibanding remaja yang berstatus gizi normal. Remaja stunting maupun normal pada penelitian ini, keduanya lebih banyak mengkonsumsi jenis olahan tahu dan tempe dengan cara digoreng dengan frekuensi konsumsi rata-rata berada dalam kategori frekuensi rendah, yaitu kurang dari 3 kali sehari.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tahu, tempe, pola konsumsi, remaja |
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Depositing User: | Mahasiswa Gizi Polkemri |
Date Deposited: | 25 Jul 2022 08:28 |
Last Modified: | 25 Jul 2022 08:28 |
URI: | http://repository.pkr.ac.id/id/eprint/2790 |
Actions (login required)
View Item |