M.FAZLAN BAIHAKI HABIBI, P032214401103 (2025) PENERAPAN TERAPI MENGGAMBAR DALAM MENGONTROL HALUSINASI PADA PASIEN DENGAN HALUSINASI PENDENGARAN DI RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN PROVINSI RIAU.
![]() |
Text
Cover_M.fazlan Baihaki Habibi_P032214401103_D3 Keperawatan_2025.pdf Download (460kB) |
![]() |
Text
Abstrak_M.Fazlan Baihaki Habibi_P032214401103_D3 Keperawatan_2025.pdf Download (318kB) |
![]() |
Text
BAB I_M.Fazlan Baihaki Habibi_P032214401103_D3 Keperawatan_2025.pdf Download (429kB) |
![]() |
Text
BAB II_M.Fazlan Baihaki Habibi_P032214401103_D3 Keperawatan_2025.pdf Download (571kB) |
![]() |
Text
BAB III_M.Fazlan Baihaki Habibi_P032214401103_D3 Keperawatan_2025.pdf Download (219kB) |
![]() |
Text
BAB IV_M.Fazlan Baihaki Habibi_P032214401103_D3 Keperawatan_2025.pdf Download (406kB) |
![]() |
Text
BAB V_M.Fazlan Baihaki Habibi_P032214401103_D3 Keperawatan_2025.pdf Download (205kB) |
![]() |
Text
Daftar Pustaka_M.Fazlan Baihaki Habibi_P032214401103_D3 Keperawatan_2025.pdf Download (330kB) |
![]() |
Text
Lampiran_M.Fazlan Baihaki Habibi_P032214401103_D3 Keperawatan_2025.pdf Download (2MB) |
Abstract
Halusinasi pendengaran merupakan salah satu bentuk gangguan jiwayang sering terjadi, dimana pasien mendengar suara atau perintah tanpa stimulus nyata. Terapi menggambar merupakan pendekatan nonfarmakologis yang bertujuan mengalihkan fokus pasien dari halusinasi melalui aktivitas seni. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas terapi menggambar dalam mengontrol halusinasi pendengaran. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif studi kasus terhadap dua subyek dengan halusinasi pendengaran. Terapi dilakukan lima kali selama lima hari berturut-turut, masing-masing sesi berlangsung selama 30 menit. Instrumen yang di gunakan adalah lembar observasi tanda dan gejala halusinasi dan SOP terapi menggambar. Penelitian dilaksanakan di Ruang Sebayang Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau pada tanggal 20–24 Maret 2025. Hasil menunjukkan penurunan signifikan pada gejala halusinasi. Subjek I mengalami penurunan dari 10 menjadi 1 gejala, dan subjek II dari 9 menjadi 2 gejala. Gejala seperti mendengar suara bisikan, tertawa, dan berbicara sendiri menjadi lebih jarang terjadi. Kesimpulannya, terapi menggambar terbukti efektif dalam mengontrol halusinasi pendengaran. Saran yang diberikan adalah agar terapi ini diterapkan secara rutin sebagai intervensi nonfarmakologis di pelayanan keperawatan jiwa. Kata kunci: halusinasi pendengaran, terapi menggambar, gangguan jiwa, terapi nonfarmakologis.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kata kunci: halusinasi pendengaran, terapi menggambar, gangguan jiwa, terapi nonfarmakologis. |
Subjects: | R Medicine > RT Nursing |
Depositing User: | Keperawatan 2025 Pekanbaru |
Date Deposited: | 24 Jul 2025 05:20 |
Last Modified: | 24 Jul 2025 05:21 |
URI: | http://repository.pkr.ac.id/id/eprint/5250 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |