GAMBARAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DAN KEJADIAN STUNTING DI KOTA PEKANBARU

Rianda Dwi Elvani, P032113411033 (2025) GAMBARAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DAN KEJADIAN STUNTING DI KOTA PEKANBARU. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Riau.

[img] Text
Cover_Rianda Dwi Elvani_P032113411033_DIII Gizi_2025.pdf

Download (2MB)
[img] Text
Abstrak_Rianda Dwi Elvani_P032113411033_DIII Gizi_2025.pdf

Download (418kB)
[img] Text
Bab I_ Rianda Dwi Elvani_P032113411033_DIII Gizi_2025.pdf
Restricted to Registered users only

Download (522kB)
[img] Text
Bab II_Rianda Dwi Elvani_P032113411033_DIII Gizi_2025.pdf
Restricted to Registered users only

Download (538kB)
[img] Text
Bab III_ Rianda Dwi Elvani_P032113411033_DIII Gizi _2025.pdf
Restricted to Registered users only

Download (713kB)
[img] Text
Bab IV_ Rianda Dwi Elvani_P032113411033_DIII Gizi_2025.pdf
Restricted to Registered users only

Download (518kB)
[img] Text
Bab V_ Rianda Dwi Elvani_P032113411033_DIII Gizi_2025.pdf
Restricted to Registered users only

Download (539kB)
[img] Text
Bab VI_ Rianda Dwi Elvani_ P032113411033_DIII Gizi_2025.pdf
Restricted to Registered users only

Download (414kB)
[img] Text
Daftar pustaka_Rianda Dwi Elvani_P032113411033_DIII Gizi_2025.pdf

Download (520kB)
[img] Text
Lampiran_Rianda Dwi Elvani_P032113411033_DIII Gizi_2025.pdf

Download (949kB)
Official URL: http://repository.pkr.ac.id/

Abstract

Stunting masih menjadi permasalahan gizi kronis yang signifikan di Indonesia, termasuk di Kota Pekanbaru, meskipun secara nasional telah terjadi penurunan prevalensi. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan riwayat pemberian ASI eksklusif dan prevalensi stunting pada balita di Kota Pekanbaru berdasarkan data survei gizi tahun 2024. Desain yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel sebanyak 832 balita diperoleh dari 21 Puskesmas di Kota Pekanbaru dengan teknik total sampling. Variabel utama adalah riwayat ASI eksklusif dan status stunting berdasarkan z-score tinggi badan menurut umur (TB/U). Hasil menunjukkan bahwa hanya 48,3% balita mendapatkan ASI eksklusif, sementara 51,7% tidak. Kejadian stunting tercatat sebesar 31,9%, yang berarti melebihi ambang batas yang ditetapkan WHO (<20%). Meski perbedaan proporsi stunting antara kelompok yang mendapat dan tidak mendapat ASI eksklusif tidak terlalu besar (32,6% vs 31,2%), ASI eksklusif tetap menjadi faktor penting dalam pencegahan stunting di Pekanbaru. Rendahnya cakupan ASI eksklusif menunjukkan masih lemahnya edukasi dan praktik menyusui, yang dapat diperburuk oleh faktor lain seperti kualitas MP-ASI, kondisi sanitasi, dan status sosial ekonomi keluarga. Penelitian ini menyimpulkan bahwa intervensi berbasis komunitas di Pekanbaru perlu diperkuat, termasuk penyuluhan menyusui di fasilitas kesehatan, peningkatan cakupan ASI eksklusif, dan pemantauan tumbuh kembang anak melalui Posyandu untuk menekan angka stunting di tingkat lokal.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: L Education > LC Special aspects of education
Depositing User: Gizi 2025 PKR
Date Deposited: 02 Sep 2025 01:25
Last Modified: 02 Sep 2025 01:25
URI: http://repository.pkr.ac.id/id/eprint/5795

Actions (login required)

View Item View Item