Gambaran Pola Konsumsi Protein Balita Stunting Usia 24-59 Bulan di Puskesmas Lima Puluh Kota Pekanbaru

VANI PUSPITASARI, P032013411037 (2023) Gambaran Pola Konsumsi Protein Balita Stunting Usia 24-59 Bulan di Puskesmas Lima Puluh Kota Pekanbaru. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Riau.

[img] Text
Cover.pdf

Download (236kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (189kB)
[img] Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (451kB)
[img] Text
KATA PENGANTAR.pdf

Download (296kB)
[img] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (388kB)
[img] Text
BAB I PENDAHULUAN.pdf

Download (309kB)
[img] Text
BAB II TINJAUAN TEORI.pdf

Download (343kB)
[img] Text
BAB III KERANGKA KONSEP & DEFINISI OPERASIONAL.pdf

Download (200kB)
[img] Text
BAB IV METODE PENELITIAN.pdf

Download (201kB)
[img] Text
BAB V HASIL & PEMBAHASAN.pdf

Download (313kB)
[img] Text
BAB VI PENUTUP.pdf

Download (185kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (413kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf

Download (1MB)
Official URL: http://repository.pkr.ac.id/

Abstract

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada balita yang diakibatkan kekurangan gizi kronis. Terjadinya stunting dapat dipengaruhi oleh pola makan salah satunya adalah protein. Pada masa balita protein memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan balita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pola konsumsi protein balita stunting usia 24-59 bulan di Puskesmas Lima Puluh Kota Pekanbaru. Jenis penelitian ini deskriptif dan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah balita stunting usia 24-59 bulan sejumlah 42 orang dengan teknik pengambilan sampel adalah teknik total sampling. Pola konsumsi protein diukur dengan form recall 1x24 jam untuk asupan balita dan form FFQ selama sebulan terakhir untuk jenis dan frekuensi konsumsi protein balita. Analisa data menggunakan analisa univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa balita dengan asupan protein kurang sebesar 54,8%, baik 42,9% dan lebih 2,4%. Jenis protein yang banyak dikonsumsi telur ayam sebanyak 100%, daging ayam sebanyak 95,2%, tempe sebanyak 92,9%, dan ikan sarden sebanyak 85,7%. Frekuensi konsumsi protein terbanyak pada kategori jarang 1-3x/bulan. Frekuensi konsumsi kategori sering sekali >1x/hari yaitu telur ayam 9,5%, sosis dan ayam 2,4%. Frekuensi sering 1x/hari (4-6x/hari) yaitu tempe 14,3%, tahu 11,9%, telur puyuh 9,5%. Jarang 1-3x/hari yaitu ikan tongkol 52,6% dan kategori tidak pernah yaitu ikan kakap, ikan tenggiri, telur itik 100%.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: stunting, pola konsumsi protein
Subjects: R Medicine > RZ Other systems of medicine
Depositing User: gizi 2024 PKR
Date Deposited: 08 Aug 2023 01:36
Last Modified: 08 Aug 2023 01:36
URI: http://repository.pkr.ac.id/id/eprint/4002

Actions (login required)

View Item View Item